Mengeluh Tanda Kurang Bersyukur?
Sebagai seorang manusia biasa, saya tentunya pernah bahkan sering mengeluh. Menurut saya, mengeluh adalah salah satu cara untuk mengekspresikan keadaan yang sedang saya rasakan. Ada beberapa alasan yang membuat seseorang mengeluh, seperti soal pekerjaan, kisah asmara, hingga hal sepele yang tidak sesuai ekspektasi.
Lalu apakah mengeluh merupakan tanda kurang bersyukur? Bisa jadi iya dan bisa jadi tidak. Mengeluh merupakan reaksi seseorang untuk mengekspresikan emosi yang sebenarnya terjadi. Dengan begitu dapat membantu dalam meregulasikan emosi seseorang. Apabila seseorang sedang dalam keadaan yang sangat marah, kecewa, dan sedih, terkadang mengeluh menjadi cara yang efektif untuk mengeluarkan perasaan yang tidak nyaman.
Pasti pernah mendengar ataupun membaca kalau emosi tidak baik untuk dipendam. Benar sekali, karena suatu saat bisa meledak dan bisa membahayakan diri sendiri maupun orang disekitar. Sebaiknya memang diekspresikan, tetapi dengan catatan untuk tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain. Kebiasaan mengeluh yang berlebihan juga mengakibatkan dampak yang buruk. Salah satu dampak untuk lingkungan sekitar kita adalah situasi yang tidak nyaman. Misalnya bertemu dengan seorang teman ketika bertemu hanya mengeluarkan keluhan dari awal hingga akhir pertemuan.
Kebiasaan mengeluh secara berlebihan juga tidak baik untuk diri sendiri. Hal itu akan berdampak dengan mood dan pola pikir kita. Mengeluh secara terus menerus bisa saja menggambarkan bahwa kita tidak dapat mengendalikan situasi yang terjadi. Serta dapat menjadi validasi kalau kita tidak berguna dan tidak bisa memperbaiki situasi tersebut.
“Mengeluh merupakan salah satu bentuk mengekspresikan emosi. Tetapi dalam meregulasikan emosi tersebut jangan sampai menyakiti diri sendiri dan orang lain.”
Keluar dari kebiasaan mengeluh salah satunya dengan cara bersyukur. Menurut saya dengan bersyukur akan mengubah cara pandang seseorang terhadap situasi yang terjadi. Yakni dengan tidak selalu memandang sesuatu dari sisi negatif saja. Sehingga tidak kehilangan kepercayaan terhadap kendali dalam suatu situasi yang sedang terjadi.
Kemudian tentukan batasan dalam mengeluh. Ketahui seberapa banyak kita mengeluh dan situasi seperti apa yang membuat mengeluh. Dengan memahami situasi tersebut, maka kita menjadi lebih bisa untuk mengontrol respon yang akan keluar dan berusaha lebih bijak dalam menghadapinya. Upaya keluar dari kebiasaan mengeluh sebaiknya dilakukan dengan cara perlahan-lahan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan sebagai media untuk mengekspresikan emosi. Antara lain journaling, olahraga, menggambar, bercerita dengan teman, dan lain sebagainya. Temukan media yang bisa digunakan untuk mengeluarkan ekspresi emosi tersebut. Dengan begitu mengeluh bukan satu-satunya cara untuk bisa mengeluarkan emosi dari segala perasaan yang tidak nyaman.
“Keluar dari kebiasaan mengeluh salah satunya dengan cara bersyukur. Cara lainnya adalah temukan media yang bisa untuk mengekspresikan emosi perasaan yang tidak nyaman. Lakukan dengan cara perlahan dan bertahap.Dengan begitu mengeluh bukan satu-satunya cara untuk bisa mengeluarkan emosi dari segala perasaan yang tidak nyaman."
”
.